Allah Satu!
Konsep Ketuhanan Yang Maha Esa dalam
Al-Qur’an yang tercantum dalam Pancasila
Aku Cinta Indonesia!
Konsep ini mengajarkan
kita untuk berpegang teguh pada Agama dan meyakini Allah itu Esa. Jika kita
memikirkan, maksud Pancasila adalah apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an. Kita
harus meyakini bahwa Allah itu Esa, sehingga tertanam keyakinan dan tidak ragu
lagi akan ke-Esaan Allah.
Jika kita masih takut
dan ragu untuk menghormati orang Tua, orang lain, menintai Negara dan
menghormati symbol Negara termasuk bendera Merah-putih, berarti kita juga
termasuk ragu akan ke-Esaan Allah. Jangan takut untuk mencintai orang tua, para
pemimpin, dan Negara kita karena tidak mungkin semua itu menyamai Allah, kita
mencintai dan meghormati ciptaan Allah sebagai makhluk Allah yang berbudi
luhur. Kita menghormati bendera dan Negara kita sebagi perwujudan
rasa Syukur kita kepada Allah.
“Dan
Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan yang melainkan Dia Yang
maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (Al Ankabut: 46)
“Dan
katakanlah: “kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada
kami dan yang telah diturunkan kepadamu, Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu””
Bagaimana kita
mencintai Indonesiaku ini? Bagaimana nasionalisme dalam islam?
Nasionalisme adalah
sikap cinta tanah air tanpa menganggap remeh negara lain.
Haruskah sikap
nasinonalisme itu? Ya tentu saja. Tapi ada yang mangharamkan? Tidak,
sesungguhnya orang-orang tersebut tergolong pada orang yang tidak berfikir.
Mereka menggunakan hadist, tetapi mereka tidak tahu dan melihat konteks
didalamnya. Dalam hal ini nasionalisme diartikan sebagai sikap ashobiyah yaitu
fanatik golongan, tetapi kita kembali pada pengertian nasionalisme. Hadist yang
dipakai merupakan jalan bagi keadaan pada zaman dahulu. Tetapi tidak untuk saat
ini. Nasionalisme sangat
dibutuhkan. Kita bukan berfanatik
terhadap golongan negara kita, tetapi kita menjadikan keseluruhan umat sebagai satu
kesatuan. Nasionalisme tidak memisahkan dengan agama. Nasionalisme dan pancasila
merupakan dari dasar agama lah yang dipakai. Didalam pancasila tidak satupun
yang melanggar agama, bahkan Pancasila didasarkan pada agama dan kesatuan umat.
Pancasila menggabungkan
konsep tentang kekuasaan (ketuhanan dan kedaulatan rakyat), konsep tentang
proses (kemanusiaan dan kebangsaan), dan konsep tentang tujuan (keadilan
sosial). Keunikan Pancasila adalah bahwa kekuasaan diletakkan di bawah Tuhan
dan rakyat, teodemokrasi. Istilah ini tersusun dari dua istilah: teokrasi dan
demokrasi. Teokrasi (teosentrisme) dengan menghilangkan konotasi negatif ala
Barat, bagi umat Islam sama dengan istilah tawhid, yaitu menjadikan Tuhan
sebagai pusat. Ini berarti bahwa kekuasaan Tuhan ada di atas kekuasaan negara.
Dalam pelaksanaannya kekuasaan dilaksanakan dengan memerhatikan prinsip-prinsip
agama, seperti syura dan keadilan.
Sementara demokrasi
adalah sistem kekuasaan dengan kedaulatan berada sepenuhnya di tangan rakyat,
tanpa harus terikat pada hukum-hukum Tuhan. Dengan demikian, teodemokrasi
adalah konsep tentang kekuasaan negara yang dibatasi oleh hukum Tuhan di satu
sisi dan oleh rakyat di sisi lain. Dapat pula dirumuskan bahwa ia adalah
kekuasaan yang dimiliki oleh rakyat dengan keyakinan bahwa sumber kekuasaan
adalah Tuhan.
Dan marilah kita memperhatikan firman Allah SWT “Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang ber-saudara dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk. (QS. Ali Imran 103).
Maksudnya adalah kita
harus berada dalam tali agama Allah, kita menjalankan perintah-Nya, menjauhi
larangan-Nya, mensyukuri nikmat-Nya, berindung hanya kepada-Nya dan semua hanya
ditujukan kepada Allah semata dan kita tidak boleh memutuskan tali persaudaraan
dengan tetap menjaga persatuan bangsa ini, umat ini, yang merupakan nikmat dari
Allah berkat perjuangan para pahlawan kta vissa beribadah dan bersaudara dengan
tenang.
“Sesungguhnya orang-orang beriman adalah bersaudara?
“(Al Hujurat : 13)
Hal itu adalah hal yang
benar dengan keadaan ini jika memang dipikirkan.
Jika memang kita teliti
lebih dalam, memang tidak ada perintah dari Rasulullah SAW untuk mendirikan
negara islam. Dalam piagam madinah Rasulullah tidak memerintahkan untuk
mendirikan negara islam. Yang terpenting adalah terjaganya hubungan kita dengan
sesama.
Seseorang yang
berfikir, dia akan memahami maksud dari isi yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila dibentuk tidak sembarangan, yang memprakarsai kemerdekaan bangsa ini
juga hampir semua merupakan ulama dan tokoh agama.
Kita memahami, maka
kita akan menjaga persatuan bangsa Indonesia ini, menghargai sesama,
menghormati pemimpin kita.
Juga, seseorang yang
berpikir, dia akan menyadari takdir Allah SWT. Dia akan benar-benar bersyukur
bisa diberi kemerdekaan dan bisa beribadah dan bersaudara dengan tenang. Jika
dia tidak mencintai negaranya, tidak menghormati simbol negaranya, malah
dia menghinanya, sebenarnya mereka
orang-orang yang tidak pernah bersyukur, sombong, dan tidak tahu diri.
Kita menghormati
simbol-simbol negara bukan berarti kita menyembah. Ini merupakan simbol dan
hanya sebagai perantara. Lihatlah, Kakbah, bangunan dari batu yang berbentuk
kotak, tetapi banyak yang bersujud didepannya,
apa orang-orang yang melaksanakan Haji menyembah kakbah? Tidak kan,
mereka menyembah Allah dengan sebagai media untuk kita lebih dekat dengan
Allah. Sama halnya juga dengan kertas, jika selembar kertas dan bertuliskan
lagu-lagu pop, apa berbeda makna dengan kertas yang bertuliskan ayat-ayat
Al-Qur’an? Tentu saja, kertas hanya media, ayat-ayat Al-Qur’an adalah yang kita
baca.
Didekatkan pada
nasionalisme, hormat bendera, bendera hanya sebagai media, yang kita hormati
adalah para pahlawan dan ulama yang telah berjuang meraih kemerdekaan dan
sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT.
Apakah mereka tidak
memikirkan juga tentang hal itu.
Jangan sampai kita
dimanfaatkan oleh orang-orang kafir untuk dipecah-belah, memecah persatuan
Indonesia ini. Kita akan rugi sendiri khususnya umat Islam. Kita harus berhati-hati,
orang –orang kafir masih terus berusaha memecah persatuan umat ini.
Jagalah negara kita ini
dengan iman dan Nasionalisme agar kita bisa menjalankan perintah Allah dengan
tenang.
Allahu Akbar! Aku Cinta
Indonesia!
No comments:
Post a Comment
Ekiosku.com Jual Beli Online Aman Menyenangkan