Untuk
Apakah Unta Diciptakan?
“Maka apakah mereka tidak
memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan” (QS Ghasiyyah [88]: 17)
Yang menjadikan unta
“makhluk hidup istimewa” adalah struktur tubuhnya, yang tidak terpengaruh oleh
kondisi alam paling keras sekalipun. Tubuhnya memiliki beberapa keistimewaan,
yang memungkinkan unta bertahan hidup berhari-hari tanpa air dan makanan, dan
mampu mengangkut beban ratusan kilogram selama berhari-hari.
Punuk
unta sebagai simpanan makanan
Punuk unta, yang berupa
gundukan lemak, menyediakan sari makanan bagi hewan ini secara berkala ketika
ia mengalami kesulitan makanan dan kelaparan. Dengan sistem ini, unta dapat
hidup hingga tiga pekan tanpa air. Selama masa ini, unta kehilangan 33% berat
badannya. Dalam kondisi yang sama, seorang manusia akan kehilangan 8% berat
badannya dan meninggal dalam waktu 36 jam, dan kehilangan seluruh air dari
tubuhnya.
Bulu
tebal yang menyekat panas
Bulu tebal yang tidak tertembus pada tubuh unta mencegah matahari padang pasir yang terik mencapai kulitnya. Bulu ini juga menghangatkan unta dalam kondisi cuaca yang membekukan. Unta padang pasir tidak terpengaruh oleh suhu hingga setinggi 50 C, dan unta Baktria yang berpunuk dua mampu bertahan hidup pada suhu hingga serendah -50 C. Unta jenis ini mampu bertahan hidup bahkan pada lembah-lembah dataran tinggi, 4000 m di atas permukaan laut. Unta Dromedari dapat bertahan pada suhu -52 C, di wilayah-wilayah paling tinggi di Asia Tengah.
Bulu tebal yang tidak tertembus pada tubuh unta mencegah matahari padang pasir yang terik mencapai kulitnya. Bulu ini juga menghangatkan unta dalam kondisi cuaca yang membekukan. Unta padang pasir tidak terpengaruh oleh suhu hingga setinggi 50 C, dan unta Baktria yang berpunuk dua mampu bertahan hidup pada suhu hingga serendah -50 C. Unta jenis ini mampu bertahan hidup bahkan pada lembah-lembah dataran tinggi, 4000 m di atas permukaan laut. Unta Dromedari dapat bertahan pada suhu -52 C, di wilayah-wilayah paling tinggi di Asia Tengah.
Bulu tebal ini terdiri
atas rambut yang tebal dan kusut, yang tidak hanya melindungi tubuhnya dari
kondisi cuaca dingin maupun panas, tetapi juga mengurangi kehilangan air dari
tubuh. Unta Dromedari dapat memperlambat penguapan air dengan meningkatkan suhu
tubuhnya sampai 41 C. Dengan cara ini, ia mencegah kehilangan air.
Daya
tahan luar biasa dari lapar dan haus
Unta dapat bertahan hidup tanpa makanan dan air selama delapan hari pada suhu 50 C. Pada masa ini, ia kehilangan 22% dari keseluruhan berat badannya. Sementara manusia akan sekarat jika kehilangan air setara dengan 12% berat badan, seekor unta kurus dapat bertahan hidup kendatipun kehilangan air setara dengan 40% keseluruhan berat badan.
Unta dapat bertahan hidup tanpa makanan dan air selama delapan hari pada suhu 50 C. Pada masa ini, ia kehilangan 22% dari keseluruhan berat badannya. Sementara manusia akan sekarat jika kehilangan air setara dengan 12% berat badan, seekor unta kurus dapat bertahan hidup kendatipun kehilangan air setara dengan 40% keseluruhan berat badan.
Penyebab lain
kemampuannya bertahan terhadap haus adalah adanya mekanisme yang memungkinkan
unta meningkatkan suhu tubuh-dalamnya hingga 41 C. Dengan demikian, ia mampu
meminimalkan kehilangan air dalam iklim panas yang ekstrem di gurun pasir pada
siang hari. Unta juga mampu mengurangi suhu tubuh-dalamnya hingga 30 C pada
malam yang dingin di padang pasir.
Unit
penggunaan air yang baik
Unta mampu mengonsumsi air hingga 30 liter, yaitu sekitar sepertiga dari berat badannya, dalam waktu kurang dari 10 menit. Di samping itu, unta memiliki struktur selaput lendir dalam hidungnya yang seratus kali lebih besar dari yang ada pada manusia. Dengan selaput lendir hidungnya yang besar dan melengkung, unta mampu menyerap 66% kelembapan yang ada di udara.
Unta mampu mengonsumsi air hingga 30 liter, yaitu sekitar sepertiga dari berat badannya, dalam waktu kurang dari 10 menit. Di samping itu, unta memiliki struktur selaput lendir dalam hidungnya yang seratus kali lebih besar dari yang ada pada manusia. Dengan selaput lendir hidungnya yang besar dan melengkung, unta mampu menyerap 66% kelembapan yang ada di udara.
Pemanfaatan
maksimal makanan dan air
Sebagian besar binatang
mati keracunan ketika urea yang tertimbun dalam ginjal berdifusi ke dalam
darah. Akan tetapi, unta menggunakan air dan makanan secara maksimal dengan
melewatkan urea ini berkali-kali melalui hati. Struktur darah dan sel unta
dikhususkan untuk membuat hewan ini hidup lama tanpa air dalam kondisi padang
pasir.
Dinding sel hewan ini
memiliki struktur khusus yang mampu mencegah kehilangan air secara berlebihan.
Di samping itu, komposisi darah mencegah terjadinya pelambatan peredaran darah,
bahkan ketika jumlah air di dalam tubuh unta berkurang hingga batas minimum.
Selain itu, dalam darah unta terdapat lebih banyak enzim albumin, yang
memperkuat ketahanan terhadap haus, dibandingkan dalam darah makhluk hidup
lain.
Punuk adalah pendukung
lain bagi unta. Seperlima dari seluruh berat badan unta tersimpan dalam bentuk
lemak pada punuknya. Penyimpanan lemak tubuh hanya pada satu bagian tubuh
mencegah pengeluaran air dari seluruh tubuhnya-yang berkaitan dengan lemak. Ini
memungkinkan unta menggunakan air secara minimum.
Walau mampu mengonsumsi
30-50 kg makanan dalam sehari, dalam kondisi yang keras unta mampu bertahan
hidup hingga sebulan hanya dengan 2 kg rumput sehari.
Mereka
bahkan dapat memakan duri
Unta memiliki bibir yang sangat kuat dan mirip karet, yang memungkinkannya memakan duri yang cukup tajam untuk menusuk kulit tebal. Di samping itu, unta memiliki lambung berbilik empat dan sistem pencernaan yang sangat kuat, yang mampu mencerna apa pun yang ia makan. Ia bahkan mampu memakan bahan-bahan seperti karet India, yang tidak dapat dianggap sebagai makanan. Sungguh jelas bagaimana pentingnya kualitas ini pada iklim yang sedemikian kering.
Unta memiliki bibir yang sangat kuat dan mirip karet, yang memungkinkannya memakan duri yang cukup tajam untuk menusuk kulit tebal. Di samping itu, unta memiliki lambung berbilik empat dan sistem pencernaan yang sangat kuat, yang mampu mencerna apa pun yang ia makan. Ia bahkan mampu memakan bahan-bahan seperti karet India, yang tidak dapat dianggap sebagai makanan. Sungguh jelas bagaimana pentingnya kualitas ini pada iklim yang sedemikian kering.
Perlindungan
terhadap badai pasir
Mata unta memiliki dua lapisan bulu mata. Bulu mata ini saling kait seperti perangkap dan melindungi matanya dari badai pasir yang kuat. Selain itu, unta mampu menutup lubang hidungnya, sehingga pasir tidak dapat masuk.
Mata unta memiliki dua lapisan bulu mata. Bulu mata ini saling kait seperti perangkap dan melindungi matanya dari badai pasir yang kuat. Selain itu, unta mampu menutup lubang hidungnya, sehingga pasir tidak dapat masuk.
Perlindungan
terhadap pasir yang membakar
Lututnya tertutup
kapalan, yang terbentuk dari kulit sekeras dan setebal tanduk. Ketika hewan ini
berbaring di pasir yang panas, struktur berkapalan ini melindunginya dari luka
akibat permukaan tanah yang sangat panas.
Kaki unta, yang terlalu
besar bagi tungkainya, secara khusus “didesain” dan diperlebar untuk
membantunya berjalan di atas pasir tanpa terperosok. Kaki ini telapaknya luas
dan menggembung. Selain itu, kulit tebal khusus di bawah telapak kaki merupakan
perlindungan terhadap pasir yang membakar.
Marilah kita berpikir dengan
mengingat informasi tersebut:
Apakah ia dengan
sendirinya menyesuaikan diri dengan kondisi padang pasir? Apakah ia dengan
sendirinya membentuk lapisan lendir dalam hidungnya atau punuk di punggungnya?
Apakah ia dengan
sendirinya mendesain hidung dan struktur matanya agar mampu melindungi diri
dari dari angin tornado dan badai? Apakah ia dengan sendirinya mendesain
darahnya sendiri dan struktur selnya sendiri berdasarkan prinsip penghematan
air?
Apakah ia dengan
sendirinya memilih bentuk bulu yang menutupi tubuhnya? Apakah ia mengubah
dirinya sendiri menjadi “kapal padang pasir”?
Sebagaimana makhluk hidup
lain, unta sudah pasti tidak dapat melakukan satu pun dari hal-hal tersebut dan
membuat dirinya bermanfaat bagi manusia. Ayat di dalam Al Quran,
“Tidakkah mereka
memperhatikan unta; bagaimana ia diciptakan?”
mengarahkan perhatian
kita kepada penciptaan hewan luar biasa ini dalam bentuk terbaik. Sebagaimana
makhluk lain, unta juga dilengkapi banyak kualitas istimewa, lalu ditempatkan
di muka bumi sebagai tanda kebesaran sang Pencipta.
Unta diciptakan dengan
ciri-ciri fisik yang luar biasa ini untuk melayani umat manusia. Umat manusia
sendiri diwajibkan untuk melihat penciptaan di seluruh jagat raya dan tunduk
kepada sang Pencipta segala makhluk: Allah SWT.[]
No comments:
Post a Comment
Ekiosku.com Jual Beli Online Aman Menyenangkan