Cari di Blog Ini ... !

Grafik Harmonis Perbedaan Selaras Ilmu Garudaku


Grafik Harmonis Perbedaan Selaras Ilmu Garudaku
Oleh Samsul Hidayatullah
:Esai yang mengulas mengonsep keharmonisan di tengah perbedaan yang ada di Indonesia, semoga menjadi inspirasi bagi kita semua ... !
Selaras dengan grafik kehidupan yang semakin maju, sikap dan perspektif pandangan seseorang berkembang. Tuntutan seseorang semakin bermacam-macam. Dalam menjalankan sebuah kehidupan sangat diperlukan sebuah keharmonisan. Keharmonisan tersebut ialah sebuah hubungan yang berjalan lancar selaras dengan tujuan baik yang dibuat oleh manusia dengan tujuan mencapai kehidupan yang bahagia dan teratur.
Hidup harmonis mengartikan bahwa manusia membuat dan melaksanakan sebuah aturan dan saling menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi etika kehidupan.
Keharmonisan sangat penting karena manusia memiliki banyak perbedaan dan diperlukan cara untuk menyatukannya. Perbedaan adalah sebagai suatu symbol kehidupan tersebut berpotensi besar. Potensi tersebut membentuk buah-buah pengembangan dari berbagai macam kemajemukan. Untuk mewujudkan hal tersebut sangatlah sulit sekali. Tentu saja hal tersebut disebabkan oleh gejolak emosi masyarakat yang tidak sama dan mereka mempunyai prinsip hidup masing-masing. Selain itu faktor tempat, keadaan daerah, adat dan budaya, aturan masyarakat serta ideologi pemikiran masyarakat itu sendiri juga sangat berpengaruh. Pasalnya adalah perbedaan paham menimbulkan suatu miss communication yang berisiko menyebabkan perpecahan.
Risiko tersebut dapat menjadikan anggapan bukan anggota sebangsa antar masyarakat. Akibatnya antar warga masyarakat tidak mempunyai rasa saling memiliki satu dengan lainnya. Hal-hal semacam itulah yang menjadi penyebab terjadinya ketidakharmonisan.
Indonesia merupakan negara majemuk, mempunyai berbagai macam perbedaan didalam suku, agama, ras, adat dan kebiasaan, budaya dan aturan hidupnya. Sudah menjadi sebuah takdir bagi Indonesia yang mempunyai perbedaan seperti di atas. Macam perbedaan itu sangat kental sekali di Indonesia. Bagaimana tidak, dengan banyaknya perbedaan yang ada Indonesia mampu menyatukannya dalam satu persatuan Indonesia yang masih belum bisa dilakukan oleh negara lain. Di negara lain dengan hanya sedikit perbedaan saja mereka sudah berkonflik dan terpecah belah menjadi negara sendiri-sendiri.

Sebagaimana telah disebutkan, perbedaan budaya di Indonesia sangat beragam. Namun perbedaan itu tidak serta merta berjalan mulus dan harmonis begitu saja. Perbedaan tersebut membawa sebuah permasalahan karena perbedaan budaya cenderung memiliki perbedaan pemikiran juga. Perbedaan pemikiran tersebut didasarkan pada konsep adat dan kebiasaan masyarakat tersebut. Hal ini bisa dilihat dari perbandingan watak seseorang seperti masyarakat Madura yang cenderung terlihat berani, keras, pantang menyerah dan sangat tegas pada pendiriannnya sedangkan masyarakat Jawa Tengah yang cenderung terlihat anggun, sopan santun, sangat menghargai tata krama dan menjunjung tinggi rasa manusiawinya. Dalam kenyataannya aturan, hukuman, perintah dan lain sebagainya tentu sudah berbeda.

Selain itu hal yang sangat berpengaruh adalah agama. Dalam setiap agama sudah tertata jelas berbagai macam aturan dan pedoman hidup. Setiap agama menghendaki kebaikan dan menolak keras akan pertentangan. Tentu saja karena didasarkan pada konsep kasih dan sayang Tuhan yang ada pada setiap agama. Agama membawa otak manusia untuk berpikir bahwa agamamu dan agamaku sudah berbeda. Terkadang perasaan agamanya sendiri lah yang paling benar masih ada. Akhirnya seseorang tertanam sebuah mind set buruk dan perspektif berbeda dengan hak orang lain. Padahal semua agama mempunyai aturan untuk mengembalikan manusia pada jalan yang baik.

Macam perbedaan pemikiran tersebut juga sering menyebabkan konflik. Seperti halnya konflik di Ambon, konflik di Poso, gejolak protes di Papua  adalah akibat perbedaan pemikiran dan miss communication. Segenap aturan pemerintah yang telah dibuat berusaha menyatukan berbagai perbedaan pemikiran tersebut. Namun dalam kenyataanya pemberlakuan aturan sama tidak menyelesaikan konflik, justru menimbulkan konflik baru. Sebagai contoh dalam setiap pertikaian, polisi tidak lagi menenangkan masyarakat, tapi juga bertikai sendiri dengan masyarakat tersebut. Hal ini dikarenakan aturan-aturan demikian masih tidak sesuai dengan aturan masyarakat tersebut.

Masyarakat mempunyai tipe-tipe sendiri dan untuk menerapkan sebuah aturan pada masyarakat tersebut perlu adanya penelitian terhadap masyarakat tersebut. Masalah masyarakat adalah masalah yang kompleks dan rumit dan tentunya tidak cukup dengan satu cara. Peran berbagai ilmu pengetahuan dalam menjaga kerharmonisan sangatlah penting. Dalam suatu kondisi awal, ilmu pengetahuan menjadikan faktor utama terbentuknya karakter diri masyarakat. Masyarakat yang mempunyai wawasan luas, cara berpikirnya sudah mencapai pada tahap masyarakat majemuk yang memaklumi segala perbedaan. Faktor sosial dan budaya juga menjadi alasan penting mengapa ilmu pengetahuan diperlukan dalam menjaga keharmonisan. Keadaan sosial masyarakat menentukan tingkat emosi yang dimiliki masyarakat tersebut. Masyarakat yang mempunyai strata sosial yang baik memiliki ketenangan berpikir yang jauh lebih baik dari pada masyarakat yang berada pada strata sosial yang rendah. Hal demikian adalah faktor keadaan dimana mereka dituntut untuk memenuhi segala kebutuhan hidup yang tetap harus dijalani. Begitu pula dengan budaya kearifan lokal. Budaya lokal yang sudah terbentuk baik akan membentuk karakter masyarakat yang baik pula. Maka dari itu dalam segala bidang kehidupan tidak akan lepas dari yang satu sama lain dan tetap harus bekerja sama.
Untuk menerapkan peran ilmu pengetahuan, yang pertama adalah mempelajari macam dan ciri khas masyarakat melalui pendekatan sosiologi. Dari hal itu didapat sebuah data mengenai sifat, karakter, keadaan sosial, keinginan masyarakat dan cara termudah menaklukkan pikiran masyarakat. Cara seperti ini adalah cara paling mendasar, karena melalui hal-hal itu akan dapat diketahui dengan mudah faktor terjadinya permasalahan masyarakat. Seperti halnya terjadinya tawuran warga di berbagai daerah. Pertama kali adalah mempelajari karakter warga, selanjutnya akan didapatkan solusi paling menyentuh hati warga untuk saling menghargai sesama.
Faktor selanjutnya adalah penataan ruang yang baik dan tertata rapi. Hal ini berpengaruh pada pola hidup dan tingkah laku masyarakat. Masyarakat yang mempunyai penataan ruang yang baik  biasanya akan berpola hidup teratur dan mempunyai aturan untuk mengatur kehidupannya. Sedangkan masyarakat yang tidak mempunyai tata ruang yang baik seperti pemukiman kumuh, perkampungan padat penduduk atau pun kota yang mempunyai struktur tata kota yang buruk memaksa masyarakat untuk bertindak ceroboh dan asal-asalan. Semua hal ini merupakan suatu sinkronisasi yang membentuk pola hidup masyarakat.
Salah satu cara agar moral bangsa Indonesia tidak luntur adalah membentuk karakter budaya lokal. Kearifan budaya lokal saat ini mulai luntur ditelan perubahan zaman dan globalisasi. Hal tersebut menghilangkan nilai-nilai baik yang melekat dalam diri masyarakat. Karakter bangsa Indonesia yang sesungguhnya hilang digantikan oleh sikap acuh tak acuh, egois, tidak mau peduli, tidak mau bertanggungjawab, penganut kebebasan tanpa batas dan menjadikan demokrasi sebagai senjata utama membela diri. Membentuk kembali kearifan budaya lokal sangat penting. Dengan kembalinya budaya lokal maka setiap bangsa Indonesia mulai mengerti dan paham akan jati dirinya sebagai anggota dari bangsa Indonesia. Dengan demikian masyarakat mulai sadar akan perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Kemudian akan hormat dan tunduk pada aturan budaya untuk saling menghargai dan menghormati sesama bangsa Indonesia.
Setidaknya ada beberapa alasan yang mengharuskan argumen di atas ditolak karena dalam hal globalisasi terjadi urbanisasi dan penyamaan derajat pada setiap bidangnya. Kemampuan seseorang tidak terbatas pada suatu daerah dan aturan budaya lokal tidak semudah itu diterima oleh para pendatang. Namun sebenarnya adalah penerapan yang konsisten lah yang diharapkan, karena pastinya aturan budaya tidak mungkin menjatuhkan kaum lain terutama bangsa sendiri. Setiap elemen masyarakat harus bersatu dalam menggalang solidaritas. Hal yang sering terjadi yaitu terdapat kaum minoritas yang sering dipojokkan. Hal seperti ini harus diganti dengan penyamaan derajat atau sebuah penghargaan sebesar –besarnya atas kelebihan yang dimilikinya. Setiap orang mempunyai potensi, agar kaum minoritas tidak dipojokkan maka haruslah diangkat nama dan derajat kaum minoritas tersebut di depan masyarakat umumnya. Sebagai contoh dalam berbagai kegiatan diberikan kesempatan luas bagi setiap orang untuk menggali kreatifitas termasuk kaum minoritas. Dengan demikian setidaknya kaum minoritas mempunyai modal dalam masyarakat untuk menunjukkan kemampuannya dan menjadi alasan mengapa ia harus sama-sama dihormati.
Menghadapi masalah perbedaan di masyarakat merupakan masalah yang kompleks. Penyebabnya beragam mulai dari perbedaan pemikiran, perbedaan budaya hingga penataan aturan daerah setempat yang tidak sesuai dengan masyarakat. Semua hal tersebut membuat pola perbedaan ideologi dalam masyarakat. Perbedaan ideologi dalam masyarakat juga menjadi faktor yang berpengaruh besar karena ideologi merupakan sebuah konsep tatanan, aturan dan pedoman hidup masyarakat. Untuk memahami Pancasila saja masih banyak masyarakat yang tidak mengerti makna dan isi Pancasila, bahkan untuk menghafalnya saja masih banyak yang belum hafal. Hal yang sungguh mengejutkan bagi bangsa yang katanya merebut kemerdekaan dengan tangan sendiri. Ideologi Pancasila merupakan Ideologi bangsa Indonesia yang telah digali oleh para pahlawan Indonesia dengan menyesuaikan keadaan dan sifat masyarakat Indonesia. Di samping itu Pancasila mempunyai makna penting dalam menjalankan segala aturan kenegaraan. Di sisi lain Pancasila tidak dijadikan sebagai ideologi utama dalam mengemban tanggungjawab sebagai bangsa Indonesia. Setiap masyarakat mempunyai aturan sendiri dan menjadikannya sebagai ideologi tersendiri yang sangat mereka hormati.
Sungguh beruntung bangsa Indonesia bisa memiliki burung Garuda sebagai lambang negara, Pancasila sebagai dasar negara, Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Bangsa dan UUD 1945 sebagai dasar hukum bangsa Indonesia. Namun, masih banyak yang masih belum mengerti akan peran dari masing-masing simbol negara tersebut. Burung Garuda merupakan lambang bangsa Indonesia yang mengambarkan bangsa yang gagah dan kuat dalam mencengkeram pita bertulisakan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda namun tetap satu jua. Tujuan awal dari penciptaam semboyan tersebut adalah untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Hal yang demikian sudah menggambarkan Indonesia yang mempunyai keragaman suku, adat, budaya, ras, agama dan sebagainya tetapi memiliki satu tujuan, yaitu tujuan bangsa Indonesia. Pada dada burung garuda terdapat symbol-simbol dari Pancasila, bahwasannya dalam setiap dada masyarakat harus ditanamkan nilai-nilai Pancasila secara mendalam sampai merasuk ke hati. Membawa Bhineka Tunggal Ika dengan hati Pancasila akan memudahkan kita dalam menjalani kehidupan berbangsa di Indonesia ini  dan memahami bahwa perbedaan itu adalah nikmat Tuhan yang tidak dimiliki bangsa lain. Karena sudah jelas sekali tidak ada satu pun yang bertujuan untuk memecah bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia harus segera berbenah dan kembali pada amanat pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang berisi tentang tujuan Indonesia merdeka dan sila-sila Pancasila yang menjadi pedoman hidup berkebangsaan bangsa Indonesia. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa setiap suku, ras, agama, adat dan budaya memiliki aturan tersendiri. Aturan-aturan tersebut sangat melekat dan menjadi ideologi tersendiri. Pancasila sebagai dasar ideologi berbangsa masih terkalahkan oleh buah pemikiran ideologi masyarakat di daerah. Hal inilah yang menyebabkan lepas kontrol bagi warga yang tidak paham dengan Pancasila. Sebenarnya dalam menjalankan semua aturan yang telah ada, dasarnya adalah Pancasila. Seperti sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan dasar beragama bagi bangsa Indonesia tanpa ada doktrin-doktrin dan pelecehan agama. Tujuan awal dari pencetusan Pancasila adalah menggabungkan semua aspek kehidupan bangsa Indonesia.
Mulai hilangnya jiwa Pancasila dalam jiwa warga Indonesia saat ini sangat disesalkan. Pancasila hanya dibaca setiap hari senin ketika upacara bendera namun penerapannya masih jauh dari baik. Pada zaman dulu terdapat materi pendidikan Pancasila namun saat ini tidak, katanya langsung terintegrasi pada setiap mata pelajaran. Penanaman Pancasila sangat penting, terutama bagi penerus cita-cita bangsa. Saat ini pemerintah memrogramkan pendidikan karakter dengan tujuan membentuk karakter bangsa pada setiap pelajarnya. Hal tersebut harus didukung benar terutama penerapan butir-butir Pancasila. Karena dengan hal tersebut para kaum muda akan mengerti makna dari sebuah bangsa yang memiliki segala macam perbedaan dan tidak akan ada lagi yang namanya tawuran pelajar, tawuran antar kampung atau pun rusuh di daerah-daerah.
Setiap poin Pancasila mengandung makna penting demi persatuan Indonesia. Seperti halnya Ketuhahan Yang Maha Esa mengajarkan kebebasan agama tanpa menghakimi agama lain. Agama menjadi hak dan kewajiban bagi setiap warga dan setiap warga tidak berhak mencampuri urusan ibadah agama lain, karena yang terpenting adalah setiap warga menjalankan aturan agamanya dengan benar dan tidak menggangu agama lain. Sebenarnya perbedaan di Indonesia terselamatkan oleh agama karena Indonesia adalah negara yang beragama sesuai dengan tujuan awal dari Pancasila sebagai dasar pedoman masyarakat Indonesia. Agama menjadi rem seseorang untuk berbuat seenaknya sendiri. Sikap toleran terhadap perbedaan agama dijunjung tinggi karena jiwa Pancasila sila pertama melekat dalam hati warganya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab mengajarkan bahwa manusia mempunyai aturan dan adab yang berlaku dan tidak boleh berbuat seenaknya sendiri. Sila kedua ini mengajarkan manusia untuk bersikap adil dalam segala bidang, karena dengan begitu tidak ada diskriminasi pada golongan tertentu. Begitulah manusia sebagai makhluk yang beradab dan memiliki aturan hidup demi tercapainya kebaikan bersama.
Persatuan Indonesia mengajarkan bahwa segala perbedaan yang ada di Indonesia, segala permasalahan, segala bidang kehidupan adalah untuk persatuan dan kesatuan Indonesia. Sila ketiga ketiga ini menjadi dasar persatuan bagi setiap perbedaan di Indonesia. Apapun suku, adat, ras, agama, budaya, sosial yang terpenting adalah satu kesatuan yaitu satu Indonesia. Dengan segala perbedaan itu adalah membangun kesatuan bangsa Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan / perwakilan mengajarkan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan tatap dalam aturan. Maka setiap bangsa Indonesia yang ingin mengeluarkan aspirasinya harus menyampaikannya dalam suatu pimpinan yang khidmat dalam mnjalankan tugasnya melalui jalan musyawarah atau perwakilan-perwakilan rakyat yang sudah dipilih oleh rakyat, tanpa harus adanya protes keras, pembantaian, demonstrasi, mengecam perbedaan pendapat dan menyalahgunakan hak suaranya untuk hal-hal negatif karena akan merusak persatuan bangsa Indonesia.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengajarkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai prinsip bahwa semua rakyatnya harus makmur tanpa adanya pengecualian. Suatu perbedaan dapat dijadikan modal untuk membantu sesama. Tidak hanya perbedaan dalam diri manusianya, namun perbedaan daerah, kondisi geografis dan potensi daerah harus digali dengan benar demi tercapainya rakyat Indonesia yang adil dan makmur.
Nilai-nilai Pancasila seperti di atas harus ditanamkan pada masing-masing jati diri bangsa Indonesia. Semboyan Bhineka Tunggal Ika tidak akan hanya menjadi semboyan, namun sudah menjadi jiwa setiap warga.  Seluruh elemen masyarakat harus segera kembali pada dasar-dasar berkebangsaan Indonesia. Dengan kesungguhan tekad membangun bangsa melalui perbedaan bangsa Indonesia mampu mewujudkan keserasian, keselarasan dan kesatuan Indonesia.  Perbedaan ini adalah nikmat dari Tuhan untuk kita bangsa Indonesia agar bisa menjadi bangsa yang cerdas, berbudi dan mampu menjaga persatuan.

BACA ESAI LAINNYA PADA LABEL "ARTIKEL"

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya:

No comments:

Post a Comment

Ekiosku.com Jual Beli Online Aman Menyenangkan