Cari di Blog Ini ... !

HATI YANG ABADI

Sinar fajar mulai berakilau dari timur menandakan waktu subuh mulai datang dan ayam-ayam pedesaanpun mulai berkokok menggugah yang sedang tidur.
“kuku ruyyuk…. Kuku ruyyuk…” Kokok ayam-ayam bersahutan.
Sementaa dalam kamar tertutup selimut rapat sekejap membuka mata kemudian menutupnya lagi melihat hari masih gelap. Ayam terus bernyanyi dengan suara kokoknya sampai
lupa kalau berjalan dipinggiran kayu dan kemudian ayam jatuh diatas seng membuat keramaian lagi.
“kuku ruyyuk...” grabak…. Ayam jatuh menimpa seng.
“ptokk ptokkk ptokkk.. kkku ruyyukkk” sahut ayam dengan kaget.
Terbangun dari atas kasur yang hangat, Andi langung berdiri dengan kaget karena suara ramai yang dibuat ayam.
Mengingat hari senin, Andi langsung bergegas untuk siap-siap agar bisa membalik kebiasaan buruknya yang selalu telat. Andi langsung mandi dengan dinginnya air subuh dan tak lupa ia selalu melaksanakan  kewajibannya sebagai seorang hamba yakni solat subuh.
“huhuuuhh, dinginnya…” gerutunya sambil kedinginan.
“Bagaimanapun aku harus
tetap melaksanakan solat subuh” sahutnya kembali.
Lain Andi, lain Pula Kelly. Kelly merupakan gadis yang cantik namun tetap rajin, ia selalu bangun pagi dan mengerjakan tugas-tugas rumahnya.
“Alhamdulillah, udah pagi lagi deh, saatnya dibina kakak Ospek nanti…!”
Namun apa hubungannya Andi dengan Kelly? Oh ya, Andi da Kelly adalah pasangan sahabat sejak mereka SMP. Saat ini mereka mendaftar ke perguruan tinggi yang sama dan mereka aan menjalani ospek hari ini. Sepertinya seru nih!
Pagi-pagi 1 mengayuh sepedanya sambil menyusuri jalan menuju kediaman sahabatnya, Kelly, untuk menjemputnya. Andi sangat bersemangt hari ini.
“nanananana…! Wah.. bakalan seru sepertiya…”
Andi sangat asyim sekali sampai tidak tahu ada sebuah batu ukuran sedang berada didepannya, dan 1 pun tergelincir, sepedanya berjalan tanpa arah dan akhirnya rantainya pun terlepas dari gir sepedanya.
“waaaaaaaaaaaaaa…” teriak 1 terjatuh.
Grabakkk, sepedanya menabrak rumah seorang lelaki yang masih sedang asyik nyantai dirumahnya.
“huh, batu sialan, pagi-pagi gini sudah kena sial”gerutu 1 kesal.
Lelaki tersebut kaget dan terbangun karena suara tabrakan sepeda 1 dengan temboknya.
“woy, ngapain loe, pagi-pagi gini sudah ribut”marah lelaki itu.
Lelaki itu marah-marah tidak jelas pada siapa dia bicara, baru sadar ketika itu tidak ada orang.
“hah, loh, kok ada sepeda saja? Nggak ada orang? Siapa lempar-lempar sepeda pagi-pagi gini?”melongok kesana-kemari dari sebuah jendela persegi lelaki itu keheranan.
Memang 1 jatuh dan sepedanya berlari jauh dari tempat kejadian 1 jatuh.  Andi pun segera bangun dan mencari sepedanya. Melihat sepedanya terletak dekat rumah lelaki tersebut, Andi langsung menhampirinya dengan raut wajah kesakitan sambil rasa malunya keluar.
“permisi mas, saya mau mengambil sepeda ini ya” kata Andi dengan lembut.
“iya mas, silahkan. Diambil saja itu memang bukan milik saya kok”lelaki itu membalas sambil tersenyum manis. “permisi mas”sahut Andi kembali.
“iya silahkan” Andi pun pergi menuntun sepedanya karena tidak bisa dipakainya sebab rantainya copot. Sudah jauh Andi pergi, kemudian…
“ada-ada saja orang itu, pagi-pagi gini ambil sepeda di rumah orang lain”lelaki itu berkata.
“loh, berarti dia kan yang bikin keributan tadi? Kenapa gue persilahkan aja ya”
“wooo, dasar semprul, awas ketemu lagi ya, gue balas loe” lelaki itu sadar.
Entah kenapa dengan lelaki itu, sepertinya orang aneh deh. Yaudalah…
Perlangkahkan kaki lah ia menuju rumah Kelly sambil mencari bengkel untuk membenahi sepedanya. Tidak ada bengkel yang buka pagi-pagi sekali sampai ia pun di depan rumah Kelly, ada Kelly, kemudian ia menyapanya.
“hai Kell…, ayo berangkat” ajaknya sambil berteriak.  “hai… iya sebentar”
Melihat Om Franz duduk disebuah kursi diteras rumah, Andi langsung terdiam menunduk dan menghampiri Om Franz.
“pagi Om…” sapa Andi. “oh, pagi… mau ospek bareng Kelly ya” Tanya Pak Franz membalas.
“iya Om”Andi menjawabnya.
“oh, ya hati-hati, sekolah yang bener, ngomong-ngomong kenapa  baju kamu kok kotor gitu, salah satu bagian dari ospek itu ya?”Tanya pak Franz kepadanya.
Takut malu, Andi pun berbohong pada Pak franz, “iya pak, memang yang laki-laki seperti ini”
Kelly da Andi pun berpamitan pada Pak Franz dan segera ia berangkat. Tapi, sepeda Andi kan rusak, dengan apa ia berangkat?
“Kell, sepedaku rusak, aku nebeng deh..” rayu Andi
“lho kenapa, sepeda kamu rusak?” tanya Pak Franz kepadanya. “eheh, iiyyaa Om…”jawab Andi gugup.
“haha, kamu berbohong ya sama saya, yasudah lah kalo begitu sekarang Om bohong sama kamu, eh, maksudnya antar kamu..”
“loh pa… kita kan mau ngontel…”sahut Kelly  “ngontel pake apa, sepedanya Andi rusak…”jelas Pak Franz
“ya sudah lah” Kelly kecewa.
Didalam mobil mereka berbincang-bincang bersama membicarakan berbagai hal dan Andi pun bercerita tentang kejadian tadi pagi.
“hey Kell, tahu gak, tadi pagi itu aku asyik bersepeda menuju rumah kamu, eh tahu-tahu ada batu ngintip didepanku” Andi mengekspresikan pengalamannya.
“waw, terus kau Ambil batu itu?” jawab Kelly kepada Andi
“loh kok diambil?, aku tidak tahu ada batu dan aku terjatuh, sepedaku terguling disamping rumah seseorang, mana lagi orangnya baru bangun tidur, korep-korep gitu…”
“kamu lucu deh” Kelly pun tertawa.
Melihat Kelly dan Andi asyik ngobrol dibelakang, Pak Franz pun penasaran. Ia pun menyahuti pembicaraan mereka.
“hey, lagi ngomongin apa sih kok asyik begitu? Lagi ngomongin papa ya???” sahut Pak Franz ganggu mereka.
“yeee papa Geeran, kita ndak ngomongin papa” jelas Kelly kepada papanya. “terus ngomongin apa?”
“tadi Andi itu jatuh pa, sepedanya nabrak rumahnya seseorang, makanya tadi rantainya sampai copot itu”
“ooh, tadi kamu jatuh An, gitu bohong sama Om” “eehm, iya om habis saya malu” kata Andi malu.
Terus berbincang-bincang sambil menyusuri jalan menuju sekolah, tertawa bersama, membahas berbagai hal yang penting ataupun tidak penting sekalipun.
Suatu pagi yang cerah juga diisi oleh Santi yang sedang dan selalu mendampingi ibunya yang sedang terbaring lemah dikasur rumah sakit Dr. Sutomo karena kanker yang menggrerogotinya. Tidak panik bagaimana seorang anak, ibunya sudah mempunyai kanker stadium 4, dinilai sebagai hal yang cukup parah. Perlahan suara Santi kepada ibunya, berbisik, meminta agar ibunya sembuh dan kembali menemaninya setelah semalam mamanya seketika pingsan.
“Bu, kenapa Ibu yang mengalami penyakit ini, kenapa tidak santi saja” kata santi bersedih.
“Bu, cepat sembuh ya!!! Biar ada yang menemaniku disaat Kak Arman pergi bertugas, cepat sembuh ya Bu..!!” Santi terus mengucap kata-kata itu.
menangis, terjatuh butiran air mata, memenuhi tong sampah diisi tisu-tisu basah. Santi tetap yakin Ibunya akan sembuh mengingat ayahnya sudah pergi, hilang saat melaut, dan akhirnya terdampar diseberang pulau. Ia pun menjerit.
“ma...!!!”
Tidak tahu harus bilang siapa, hanya menanti kakaknya, Arman yang segera pulang dari Thailand habis melaksanakan belajarnya selama 1 tahun. Tanpa berpikir panjang, ia mengambil telepon diatas mejanya, memencet nomor kakaknya, menyuruhnya segera kepadanya.
“kak, kak arman dimana? Ayo cepat kemari” katanya perlahan dalam telepon.
“iya sebentar kakak masih dalam perjalanan. Sudah tutup teleponnya, kakak ngebut” ditutupnya langsung telepon Santi, karena sedang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Arman sangat tergesa-gesa.
Itulah kenapa ceritanya berjalan, Arman berkendara mobil dengan kecepatan tinggi sedang pak Franz pelan-pelan mengantarkan kelly dan Andi ke sekolah. Arman yang tidak tahu lagi kanan kiri dan pak Franz enak ngobrol bersama-sama, tidak sadar, disebuah jalan sempit pertigaan ketika Pak Franz akan berbelok, dan Arman menabrak bagian depan mobil pak Franz, dan Pak franzpun terbanting.
“hhaaaaah, awas...” teriak arman kaget, tidak sempat rem yang diinjaknya dapat menghentikan mobil yang dikendarainya.
Grabakk... suara tabrakan mobil Arman dengan mobil Pak franz
Pak franz tidak tahu apa-apa, hanya terdiam dan seketika pingsan dengan sedikit darah perlahan mengelucur didahinya. Kelly dan Andi teriak ketakuatan dan menangis.
“Papa...., Andi papa” teriak Kelly menangis ketakutan akan keadaan Papanya.
“Om Franz..., Om Franz... Anda tidak apa-apa?” Kata Andi cemas.
“Andi! Gimana sih Kamu, papaku kecelakaan, dahi nya berdarah...” Kelly menangis, marah kepada Andi.
Arman kaget dan hanya bisa menyesali perbuatannya. Merasa bersalah tetapi ia dikerjar waktu yangs semakin menekannya.
“Huh, Ya Allah, kenapa lagi ini, mamaku lagi kritis di Rumah sakit” keluhnya entah kepada siapa.
Tidak menanti apapun, Andi langsung keluar dan memukul Arman yang ketakutan juga. Andi memaksanya turun dan mengantarkan Pak Franz ke Rumah Sakit karena mobil Pak Franz Rusak dan aus. Hingga...
Blammm... tangan Andi menghantam pipi  Arman
“Hey, keluar loe, loe harus tanggung jawab, antarkan Pak franz ke rumah sakit” Ancam Andi ke Arman sambil raut wajahnya memerah karena marah.
“iya, baik, gue juga mau ke rumah sakit, mamaku krits karena kanker” sahut Arman takut, merasa bersalah.
“gue gak mau tau itu, pokoknya sekarang antar Pak Franz ke rumah sakit” Andi terus saja marah, panik karena ayah sahabatnya kecelakaan.
Arman langsung keluar dan mengangkat pak Franz ke mobilnya bersama kelly yang menangis, menjerit, takut ayahnya parah. Ani berusaha menenangkannya.
“Kelly, sudahlah, kita masih perjalanan rumah sakit, tenanglah” Ajak Andi agar kelly tidak terlalu cemas.
“ndak An, gak mungkin, Papa satu-satunya keluargaku, mama sudah tidak ada An...!!!” kelly menolak.
“Hey, Ayo cepat, pak Franz kasihan” seru Andi pada Arman.
“iya ini gue udah cepat, gue juga keburu, mama gue kritis, sabar lah” elak Arman, kesal terus disalahkan.
Waktu tetap terus berjalan dan kemudian mereka sampai dan membawa Pak Franz ke ruang UGD. Arman tetap bertanggungjawab dan membawa pak Franz ke ruang Ugd bersama Kelly dan Andi. Bergegas ke ruang UGD, dokter pun menanggani Pak Franz dan kelly pun menunggu di ruang tunggu bersama Andi. Sementara Arman berganti arah, terus berlari menuju ruang mamanya yang sedang kritis sehabis pingsan dini hari. Andi pun memanggilnya tapi Arman tak mempedulikannya dan tetap terus berlari.
“Hey, mau kemana kau” teriak Andi pada Arman walau Arman tidak mempedulikannya.
Bertemulah Arman bersama Adiknya, dipeluknya sambil menangis, Santi menyesal akan perbuatannya selama ini yang selalu saja tidak memedulikan Ibunya dan selalu keluar bermain sama teman-temannya..
“kak, maafin Santi, Santi selalu buat kakak dan mama kesal, santi menyesal” rintih Santi menangis.
“sudah, kamu sekarang berdo’a semoga mama tidak apa-apa habis operasi ini” tenang Arman kepada Adiknya yang terus saja menangis.
“ayo sekarang kita berdo’a di masjid rumah sakit, waktu operasi yang lama kita gunakan untuk mendo’akan mama” ajak Arman kembali.
Mereka berjalan menuju masjid di bagian selatan rumah sakit. Sementara Andi sedang mengurusi Administrasi rumah sakit dan segeralah a kembali untuk menemani kelly sendiri. Tidak lama kemudiansuster keluar dari ruang UGD, kemudian mereka menanyakan tentang Pak Franz.
“sus, bagaimana keadaan Papa saya, tidak apa-apa kan sus” tanya kelly pada suster tersebut.
“sementra ini papa Anda tidak apa-apa, papa Anda selamat, Dokter masih  memeriksa Papa Anda sekarang, silahkan tunggu sebentar” jawab suster dengan luganya.
“kell, papa kamu selamat, papa kamu tidak apa-apa” Andi mengulangnya kembali berharap juga bisa menenangkan kelly.
“mari ya...” kata suster tersebut permisi mau pergi mengambil obat. “iya sus, makasih sus” jawab Andi
“iya, sama-sama” suster itu menanggapinya kembali.
Suster itu segera perg dan segera kembali lagi membawa obat yang diambilnya. Arman dan Santi berdo’a, meminta kepada Tuhan agar diberi kesembuhan untuk mamanya.
“Ya Allah, kai mohon maaf kepada-mu, Kami meminta kesembuhan untuk Mama kami Ya Allah. Sembuhkan beliau, sayangi beliau seperti beliau menyayangi kami Ya Allah, Aamiin” Kata Arman memimpin do’a.
“Aamiin Ya Allah” Santi meneruskan do’a Arman.
Namun, Tuhan yang selalu dipanjatkann-Nya do’a berkata lain, Mamanya tidak dapat diselamatkan waktu operasi karena kanker yang menempel terlau banyk dan susah di ambil. Alangkah sedihnya mereka mendapat berita itu dari dokter yang mengoperasi. Tidak lama setelah dokter itu keluar dari kamar operasi.
“mas, mbak...” panggil dokter kepada Arman dan Santi.
“iya dok, bagaimana mama saya dok? Operasinya berhasil kan dok?” tanya Arman tergesa-gesa pada dokter itu.
“kanker yang diderita mama anda sudah para karena sudah mencapai stadium empat, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun yang memepunyai hidup ini berkata lain. Mohon anda bersabar, mama anda tidak dapat diselamatkan” jelas dokter tersebut dengan lugas dan merasa kecewa juga.
Dipeluk adiknya dengan erat yang tidak bisa menahan kesedihan akan berita yang disampaikan dokter itu. Berharap adiknya tenang dan menerima keadaan,  namun tidak, Santi langsung berlari kedalam memeluk mamanya, sedang Arman mengerjar dan berusaha menenangkannya.
“maaa... maafkan Santi maaa...” jerit santi.
Arman sangatlah sedih, namun ia tak kan menampakkan kesedihannya itu, anggapnya adiknya akn bertambah sedih jika mengikutinya. Arman pun mengaakknya kembali..
“San, ayo kita keluar, biar mama tenang, habis ini mau diurusin susternya, oke” ajak arman,
“ayo sekarang kita coba jenguk papa teman kakak, semoga beliau selamat, ayo...”  Arman meneruskan omongannya itu.
Lain lagi kelly da Andi yang cemas tentang keadaan Pak Franz. Tapi setelah itu ada orang yang membuka pinu kamar operasi dan ternyata itu dokternya, dan dokter itu pun berkata...
“papa anda selamat, papa anda tidak apa-apa, untung saja tadi segera dibawa kesini, kalu tidak bisa kehabisan darah Pak Franz”
“Alhamdulillah,” sahut mereka berdua.
“namun sayang sekali, kaki papa anda waktu kecelakaan terjepit badan mobil sehingga lecet kakinya, untuk sementara waktu Pak franz tidak dapat berjalan, cukup serius karena sarafnya juga terkena sedikit” jelas dokter.
“Ya Allah, Papa...” kelly pun kaget mendengar berita itu.
“tapi tenang, Papa Anda tetap  bisa berjalan nantinya, lukanya masih bisa disembuhkan” jelas dokter itu kembali.
“ya sudah dokter, terimakasih banyak dok” ucap andi kepadanya.
“iya sama-sama, ini semua sudah berkat pertolongan Allah, mari... saya tinggal dulu” kata dokter itu dan berpamitan lah ia.
“baik dok” sahut mereka semua.
Dokter pergi, Arman dan Santi datang menggantikan. Ditanya kelly dan andi tentang keadaan papanya oleh Arman, tapi sebelumnya ia sudah tentang mamanya.
“hey, maaf ya, gue habis dari mama gue” sapanya sambil menutupi kesediannya.
“ya sudahlah, papa udah tidak apa-apa kok, tapi... masih ada luka jadi papa tidak bisa berjalan untuk sementara waktu” jelas kelly.
“lho ya?  Ya Allah, maafkan hambamu ini, kelly maaf, gue benar-benar minta maaf, gue akan ganti rugi semuanya deh”
“yaaa, kau memang enak” sahut Andi. “sudahlah An,tidak apa-apa kok.” Jelas kelly kembali
“maaf ya, oh iya, kita belum kenalan, nama saya Arman” sahut arman degan mengajukan tangannya.
“gue Andi, sahabat kelly, dan yang didalam itu papa kelly” sahut tangan dan jawaban andi.
“dia siapa kamu, kenapa kelihatan sedih?” tanya Andi. “dia adik aku, namanya Santi, Santi kenalkan ini kelly dan Andi” “Kelly...” “Andi...”
“mama kami punya penyakit kanker, kami baru mengetahuinya tadi malam setelah mama pingsan, mama tidak pernah cerita kepada kami, cepat sekali mama meninggalkan kita” ujar Arman
“lho, maksud kamu? ...” tanya kelly.
“mama meninggal, operasinya tidak berhasil” jelas Arman.
“Ya Allah, maafkan kami ya, kami memang tidak tahu apa-apa”
Santi pun teringat dan langsung memeluk kelly, sementara arman memeluk andi karena sedih tak terbendung.Andi hanya bisa terdiam dan berusaha menenangkannya. Mereka semua mulai sadar akan maksud dari kejadian yang mereka alami bersama.
Hari ini saudah berganti esok, yang dinanti-nanti kemarin saudah tidak ada lagi. Rencananya hari ini mama Arman akan dimakamkan di pemakaman islam sidolampung yang tidak jauh dari rumahnya. Andi dan kelly tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa berusha melayat,ia tinggakan sebentar Pak Franz untuk melayat. Dan setelah itu merak tidak bertemu lagi, selama seminggu mereka sibuk dengan urusan sendiri-sendiri. Arman dan santi mengurusi urusan keluarganya sedang andi da kelly mengurusi Pak Franz yang baru saja sembuh. Akhirnya arman mencoba untuk menemuinya.
Ting tung.... bel rumah kelly dipencetnya.
“Assalamu’alaikum” salam arman.
tidak lama kemudian, dibukalah pintu rumah kelly dan keluarlah kelly. Tidak disangkanya arman yang datang waktu itu.
“wa’alaikum salam. Eh arman, silahkan masuk.”
Ia masuk dan kemudian melihat apk franz sedang duduk di kursi roda. Segeralah ia bersalaman dan meminta maaf pada Pak Franz.
“Ya Allah, Pak Franz maafkan saya ya, saya suda membuat bapak jadi begini” kata arman.
“iya, sudahlah tidak apa-apa” Pak Franz sudah tidak apa-apa, saya juga seudah sembuh. Pak Franz tahu kejadian sebenarnya, kelly sudah bercerita.
Hari ini hari spesial buat Andi, andi tahu hari ini adalah hari ulang tahun kelly yang ke 18. Ia berniat mengajak kelly kesuatu tempat dan meberikannya kejutan. Tidak lama, Andi datang ke rumah kelly, ia lihat ada arman, ia langsung berpikir rencananya akan gagal, tapi ia tetap melakukannya.
“assalamu’alaikum” salam arman kepda mereka semua.
Dan mereka pun menjawanya “wa’alailkumsalam”
“hey andi, apa kabar?” tanya arman. “arman, baik” jawab andi.
“kell, ikut aku ayo?” ajak andi. “kemana sih?” tanya kelly lagi.
“aku mau meneliti sumber air di sekitar gunung arjuno sana. Mau ikut nggak?” jelas andi.
“wah, seru tuh, aku ikut ya, sama arman juga?” tanya kelly.
“iya gapapa, ayo ikut semua” jelas andi besemangat.
“yes” dalam hati andi berkata. Dan akhirnya pun arman ikut, pak Franz juga sudah mengizinkan, ia tahu Andi dan mereka pun berangkat tidak sendiri, mereka berangkat bersama-sama. Tidak mengolor waktu mereka langsung bersiap dan berpamitan pada Pak franz.
“Pa, kita berangkat dulu ya! Do’akan lancar”
“iya, hati-hati, jangan terlalu lama kalau sudah selesai” Pak Franz berpesan pada mereka.
Meraka berangkat bersama-sama bersama mobil Andi dan Arman. Semua sudah terencana baik oleh arman.
Sekitar pukul 08.30 mereka sampai di tempat tujuan. Memang sudah cukup siang, tapi masih kelihatan sejuk dan sepi karena memang terletak di pegunungan. Mereka awali dengan melihat-lihat pemandangan sekitar dan berfoto bersama. Tapi andi segera menyendiri memotret sumber-sumber air disekitarnya serta mnengambil sampel air untuk penelitian. Kelly dan arman tidak berpikiran apa-apa karena memang tujuan awal andi bertugas. Sampai mereka duduk disebuah gubu kecil.
“Kell, andi pinter ya, dia sangat rajin?” kata arman mengawali pembicaraan.
“ya gitu deh andi, memang orangnya sangat tekun” jawab kelly.
Kemudian andi datang, “hey, ngomongin apa sih, ngomongin gue ya”
“yeeee, ge’er banget kamu, kita sedang ngomongin pemandangan itu loh” jawab kelly
“haha” arman tertawa, dan kemudian mereka tertawa bersama. Awalnya andi mau mengajak, tapi kelly sendiri yang mengajak pertama.
“Hey, itu ada rumah kecil, kita kihat ayo. Sepertinya tidak angker” ajak kelly.
“wah, ayo, jadi penasaran aku, siapa tahu ada sumber air lagi” sahut andi
Mereka keliling menyusuri setiap sudut rumah. Sampai ada suatu kejadian dilantai dua, lantainya terbuka dan andi jatuh. Kelly dan arman pun langsung menoleh ke belakang dan  berusaha meraihnya tapi tidak bisa.
“haaaaaaaaa,..” teriak andi.
“Andi...” teriak arman dan kelly.
Kelly semakin ketakutan, satu per satu buah tangga jatuh, ada angin berhebus kencang. Kelly langsung menyeret arman untuk keluar. Namun disamping pintu kedua ada sosok wanita berjubah. “haaaaa....” araman dan kelly ketakutan, kelly terjatuh dan ada tangan yang memegang kakinya. Segera arman melepaskan genggaman tangan tersebut. Mereka sangat ketakutan namun tidak menemuan andi. Mereka keluar rumah dan didepan rumah ada pocong yang mengahadangnya. Kelly langung jongkok tunduk ketakutan, namun anehnya pocong itu membawa kue ulang tahun. Kelly menjerit disahut lagu happy birthday oleh para teman-temannya.
“happy bithday to you... happy bithday to you... happy birthday ... happy birthday ... happy birthday  to you...  yeeee!!!” mereka bernyanyi bersama untuk kelly.
Dan kelly pun menangis, setelah ketakutan, dan terharu karena teman-teman yang begitu jailnya padanya. “kalian jahat, tega kalian manakut-nakuti ku sampai aku gemetar”
“tak kusangka sahabatku sendiri yang menjadi pocongnya,, haha, Andi.... kau jahat.” Kesal kelly.
Mereka semua senang dan melanjutkan pestanya di mobil andi.
Kelly adalah gadis yang cantik dan baik, tak heran jika arman sudaah menyukainya ketika kali pertama ia bertemu. Selama itu, arman terus memberikan perhatiannya pada kelly, pada kelly namun kelly tidak tahu, menganggapnya sebagai rasa pertemanan. Akhirnya arman menyerah dan membiarkan kelly bahagia dengan pilihannya nanti.
‘kelly, kau gadis yang cantik, namun kau tidak bisa kudapatkan,, semoga kau bahagia nanti” sanjungnya dalam hati.
Namun, lamunannya itu diketahui andi, diam-diam ia dibelakang arman, dan ia melihat tatapannya seperti menginginkan seseorang. Dan akhirnya ia mencoba membantuya dengan berbohong kepadanya.
“hey... ngapain aja loe bro, neglamun aja...”
“eh,, kaget aku, kau itu bisa saja, aku lagi mikirin tugas “ jawaban arman bohong juga.
“hah, kau bisa saja, kau kan sudah tidk sekolah, kau juga masih belum bekerja, kau kan jadi bos, dapat tugas apa kau?, ah, haha” sangkal andi pada arman.
“hah, iya aku lagi jatuh cinta, tapi tidak jadi...” jelasnya
“lho, kenapa,? Kau suka kelly ya...? ah, hayo....” tanya andi.
“ah, tidak” jawabnya
“hey, tahukah kau, kata kelly kau itu ganteng, pintar lagi.” Kata andi.
“oh ya, kau bohong,” sangkal arman.
“loh ndak, itu benar!, cepat dapatkan dia” ia berbohong dengan menyilangkan jari tengah dan jari telujuknya.
Arman senang dengan berita itu, tapi andi langsung meninggalkannya. Andi hanya bisa tersenyum ketika ia bisa memberikan cintanya melalui orang ketika nanti ia tiada. Mendengar hal itu, arman langsung menghampiri kelly.
Sebelum itu, kelly sudah dibohongi juga oleh arman. Selama ini kelly tidak pernah mendapat cinta yang khusus dari orang lain. Dengan perkataan andi itu, ia langsung percaya.
“Kell, kau tahu ga? Selama ini ada seseorang yang selalu memberikan cintanya dengan tulus dan khusus untukmu” kata Andi,
“oh ya, mungkin kau benar, makasih an” jawab kelly sambil tersenyum.
Setelah itu, arman menemui kelly dan mereka mengobrol, namun kelly tidak dapat menyahuti omongannya. Dia bingung, kenapa, ia masih lebih nyaman dengan andi. Tapi lambat laun ia mulai menyadari dan mencintai arman. Sudah lama menjalin hubungan, ia menikah.
“kell, kau wanita yang sangat ku cintai” kata arman.
“kau juga laki-laki yang sangat ku cintai.” Kelly menjawab.
Semua orang berjoget bersama, andi menyanyikan berbagai lagu untuk pernikahan sahabatnya itu. Hari itu hari terakhir andi divonis akan meninggal. Tanpa ada yang mengetahui, sebuah surat disakunya terbaca kelly waktu acara sudah usai.
Semua orang menangis mengingat perngobanan cinta andi yang tulus sampai ia mati sekalipun.
“dia memang sahabatku yang sangat kucintai dan mencintaiku seutuhya” dia berkata pada suaminya.
“kau benar kelly, dia teman kita yang paling baik” arman tersenyum mendengar ucapan kelly.
Cinta yang ada pada kelly, arman, dan andi menyatu menjadi satu menjadikan keabadian hati diantara mereka semua. Berikanlah cinta pada semua orang dengan tulus, milikilah cinta seseorang, bukan hanya orangnya saja.

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya:

No comments:

Post a Comment

Ekiosku.com Jual Beli Online Aman Menyenangkan