Oleh Samsul Hidayatullah
Grafik kemajuan berbagai aspek di era teknologi informasi sangatlah pesat
sejak 15 tahun terakhir ini. Di indonesia sendiri, perombakan secara
besar-besaran semenjak berakhirnya orde baru yakni era reformasi yang
ditunjukkan dengan banyaknya pembangunan fasilitas umum, meningkatnya prestasi
siswa-siswi indonesia di kancah nasional maupun internasional,
komunitas robotika yang semakin banyak tiap tahunnya. Pemikiran orang Indonesia sudah mulai mengarah pada kemajuan oleh masyarakat barat. Namun kita sebagai bangsa Indonesia lalai ketika sudah dimanjakan oleh kemajuan dan menjadi masyarakat konsumtif. Sikap konsumtif jika terkendali maka aman saja. Namun jika tidak, dapat mengganggu aspek kehidupan yang lain seperti masalah lingkungan, kesehatan, persaingan tidak sehat dan kesenjangan sosial diantara masyarakat.
komunitas robotika yang semakin banyak tiap tahunnya. Pemikiran orang Indonesia sudah mulai mengarah pada kemajuan oleh masyarakat barat. Namun kita sebagai bangsa Indonesia lalai ketika sudah dimanjakan oleh kemajuan dan menjadi masyarakat konsumtif. Sikap konsumtif jika terkendali maka aman saja. Namun jika tidak, dapat mengganggu aspek kehidupan yang lain seperti masalah lingkungan, kesehatan, persaingan tidak sehat dan kesenjangan sosial diantara masyarakat.
Setelah terjadi akibat-akibat seperti diatas, membuat masyarakat mulai
berpikir kembali. Sejak 3 tahun terakhir, sudah digalakkan tentang penanaman
moral baik, pendidikan karakter, program dan pendidikan lingkungan dan aksi
peduli sosial diberbagai lembaga pendidikan maupun instansi formal dan
nonformal. Terbukti jelas bahwa salah satu wadah terbaik dalam melakukan
penerapan program adalah suatu lembaga. Untuk persiapan jangka panjang sekolah
menjadi acuan terpenting dalam mendidik generasi penerus. Namun apa artinya
jika memang manusia sendiri yang tidak mampu menjaganya. Sebagai contoh,
terjadinya lonjakan harga-harga bahan makanan di pasar karena ketersediannya
berkurang. Pada Minggu kedua bulan Maret 2013 harga bawang merah dan bawang
putih melonjak drastis yang terjadi karena ketergantungan masyarakat dari impor
bawang Cina dan masuknya bawang secara ilegal sehingga walau bawang impor sudah
datang masih tertahan di pelabuhan karena izin tidak sah. Secara garis besar
yaitu, ketersediaan bahan pangan di masyarakat berkurang dari biasanya, melonjaknya
harga bahan pangan, terjadinya ketidakseimbangan harga bahan pokok dan bahan
sekunder, ketidakteraturan dalam pengelolaan dana anggaran kebutuhan masyarakat,
lebih ketergantungan impor bahan pangan dari luar negeri. Laksana baterai bagi
robot, pangan merupakan hal pokok bagi manusia. Semua orang pasti
membutuhkannya, jadi semua orang juga harus turut andil dalam melestarikannya.
Krisis pangan tidak lepas dari masalah pertanian.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat mengembangkan
produktivitas pertanian sehingga sedikit sekali kemungkinan terjadi krisis
pangan. Dalam perkembangan yang cukup
pesat, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentu mempunyai kendala-kendala.
Jika melihat sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia berdasarkan tabel
liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson yang mengatakan
bahwa sistem pendidikan di Indonesia terburuk nomor 3 se-dunia sangatlah
memprihatinkan. Sistem yang mengutamakan nilai membunuh kreativitas siswa.
Realisasi pembelajaran yang sangat minim, hanya berupa teori tanpa praktek yang
cenderung monoton.
Kebingungan meracuni siswa menyebabkan pola hidup
masyarakat barat yang kurang baik dicerna begitu saja seperti halnya pola hidup
konsumtif berlebih. Hal terpenting adalah realisasi dan koordinasi. Pemerintah
bisa mengatur warganya dengan membahas secara matang konsep pendidikan dan
selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat. Gelar guru yang diakui benar,
dan siswa dapat memahami maksud guru.
Konsep yang diangkat adalah pola kerja sama. Kerja sama
di tiap aspek mulai dari pemerintah, guru dan pembelajaran pada siswa.
Kurikulum di Indonesia sangat luas bisa mencakup semua bidang yang dapat
menciptakan koordinasi yang baik dalam menangani krisis pangan. Sisi positif
yang dapat diambil dari koreksi kekurangan sistem pendidikan adalah masih
banyak masyarakat Indonesia yang tanggap dan memperbanyak program-program aksi
kreativitas siswa melalui program-program sekolah dan OSIS. Walaupun siswa
masih jenuh, ada penyeimbang dari kegiatan non akademik. Sebagai contoh, Bidang
Matematika dan Fisika sangat perlu dalam memperhitungkan gejala dan akibat
serta dalam perhitungan pembuatan mesin produksi baru untuk meningkatkan
produktivitas ladang para petani. Bidang biologi dan kimia membantu menemukan
varietas baru dan penciptaan makanan
yang sehat dan bermutu untuk dapat dikonsumsi sebagai asupan dalam bekal
mengembangkan kreativitas. Bidang elektro semakin diperbanyak pembuatan mesin
untuk produksi pangan yang berkualitas. Bidang lingkungan dan kimia
memperhatikan tata ruang yang baik agar tidak mencemari lingkungan sehingga
produktivitas pangan tetap terjaga. Bidang sosiologi dan antropologi menilai
pola konsumsi masyarakat agar dapat disesuaikan dengan pangan yang tersedia Bidang
sejarah, menelaah kegagalan sebelum-sebelumnya. Bidang Bahasa (Indonesia dan
Asing) meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi agar dapat menjalin kerja
sama yang luas baik di dalam negeri maupun dengan negara asing. Bidang ekonomi
mengatur keuangan dari produksi dan mengajarkan pola konsumtif yang baik. Bidang
agama mengajarkan akhlak baik dan pola pikir yang jernih, seperti cerita Nabi
Yusuf yang sangat pandai dalam mengatur bahan olahan, sehingga keluarganya dan
kerajaan dapat makan walau kekeringan melanda. Ekstrakulikuler mengembangkan
kemampuan siswa dalam kreativitas dan problem
solving.
Hal-hal diatas harus terkoordinir dengan baik untuk
menciptakan hasil yang memuaskan. Masyarakat Indonesia yang majemuk dan selalu
berinovasi untuk kemajuan bangsa. Kreativitas dari tiap warga sangat perlu.
Sistem kerja sama yang baik antar instansi dalam mencetak generasi muda yang
tanggap akan masa depan menjadikan pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
di sekolah dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Penting bagi kita semua
warga Indonesia menciptakan kerja sama dan koordinasi yang baik dengan semua
pihak. Menjadi warga yang tertib peraturan dan hukum membantu pemerintah
mengatur segala aspek termasuk kebutuhan pangan kita.
No comments:
Post a Comment
Ekiosku.com Jual Beli Online Aman Menyenangkan